Barbekyu Korea: Panduan Lengkap

Barbekyu Korea, yang dikenal sebagai « gogi-gui » (고기구이) dalam bahasa Korea, mewakili salah satu aspek masakan Korea yang paling dicintai dan ikonik. Pengalaman bersantap interaktif ini menggabungkan daging premium, rasa yang berani, dan masakan komunal yang telah memikat pecinta makanan di seluruh dunia.

Sejarah dan Asal-usul

Barbekyu Korea menelusuri akarnya kembali ke periode Goguryeo (37 SM – 668 M), ketika kerajaan Korea kuno mengembangkan teknik untuk memanggang daging di atas api terbuka. Praktik ini berkembang secara signifikan selama Dinasti Joseon (1392-1897), ketika pengaruh Buddha menyebabkan periode di mana konsumsi daging dibatasi, menjadikan daging panggang sebagai makanan acara khusus.

Pengalaman barbekyu Korea modern mulai terbentuk pada awal abad ke-20, terutama setelah Perang Korea (1950-1953). Pemulihan ekonomi dan peningkatan ketersediaan daging memungkinkan barbekyu Korea berkembang. Pengenalan pemanggang gas dan perkembangan budaya restoran https://www.itaewongrillkbbq.com/ pada tahun 1960-an dan 1970-an mengubah barbekyu Korea dari metode memasak rumahan menjadi pengalaman bersantap sosial yang kita kenal sekarang.

Ekspansi global barbekyu Korea dimulai dengan sungguh-sungguh selama tahun 1980-an, awalnya menyebar melalui komunitas imigran Korea di Amerika Serikat. Gelombang Korea (Hallyu) tahun 2000-an dan 2010-an semakin mempercepat popularitas internasionalnya, menjadikan restoran barbekyu Korea sebagai pemandangan umum di kota-kota besar di seluruh dunia.

Daging Barbekyu yang Diasinkan

Daging yang diasinkan membentuk jantung barbekyu Korea, dengan resep yang diturunkan dari generasi ke generasi dan disempurnakan selama berabad-abad. Bumbu biasanya menggabungkan kecap, bawang putih, jahe, minyak wijen, dan berbagai bahan lainnya untuk menciptakan profil rasa yang kompleks.

Bulgogi mungkin merupakan hidangan barbekyu Korea yang paling terkenal. Daging sapi yang diiris tipis (tradisional ribeye atau sirloin) direndam dalam saus manis dan gurih yang mengandung kecap, gula merah, pir Asia, bawang putih, jahe, dan minyak wijen. Dagingnya menjadi empuk dan karamel saat dipanggang, menciptakan keseimbangan sempurna antara rasa manis dan umami.

Galbi menampilkan iga pendek daging sapi yang dipotong di tulang menjadi potongan-potongan tipis. Bumbunya mirip dengan bulgogi tetapi sering kali mengandung bahan tambahan seperti kiwi atau nanas untuk enzim alami yang melunakkan daging. Hasilnya adalah tulang rusuk lembut yang lezat dan gugur dengan eksterior karamel yang mengkilap.

Daeji Bulgogi menerapkan prinsip pengasinan yang sama untuk daging babi, biasanya menggunakan bahu babi atau perut babi. Bumbu sering kali mengandung gochujang (pasta cabai Korea) untuk menambah panas dan kedalaman, menciptakan alternatif yang lebih pedas untuk bulgogi daging sapi.

Varietas ayam termasuk dakgalbi (ayam pedas) dan ayam yangnyeom, keduanya menampilkan bumbu berbeda yang menonjolkan cita rasa Korea sekaligus menjaga daging tetap lembab dan beraroma saat dipanggang.